Kebanggaan Saya Menjadi Putra Altar
Dalam kesempatan kali ini, saya akan menceritakan kebanggaan saya menjadi Putra Altar
di gereja Paroki Santa Monika.
Apakah itu Putra Altar?
Putra Altar adalah pelayan pastur dalam suatu misa (ibadah) di dalam perayaan
ekaristi (perayaan syukur).
Apakah motto saya menjadi Putra Altar?
Motto saya yaitu:
1. Ad Majorem Dei Gloriam
Artinya : Semuanya demi kemuliaan Allah yang lebih besar lagi.
2. Servum Servorum Dei
Artinya : Pelayan dari segala pelayan Allah.
Bagaimana saya menjadi Putra Altar?
Saya mengikuti pelatihan Putra Altar. Saya harus mempelajari 7 bab mengenai
Putra Altar. Setelah itu, saya harus menjalani 4 test;tertulis, praktek,
mental, dan wawancara. Dalam test tertulis, saya mendapat nilai 100. Saya
pun dilantik pada tanggal 19 Agustus 2012, saya terpilih menjadi wakil Putra
Altar dan diberkati oleh pastur Lukas Sulaeman,OSC secara langsung. Alasan
saya dipilih menjadi wakil Putra Altar, karena saya mendapat nilai tertinggi
dalam semua test.
Kenapa saya mau menjadi Putra Altar?
Saya ingin menjadi seorang yang 100% Katholik dan melayani Tuhan, serta
mendalami iman Katholik.
Siapakah yang memotivasi saya menjadi Putra Altar?
Mama saya. Mama saya adalah seorang Katholik tulen dibanding papa saya.
Apa yang didapatkan setelah menjadi anggota Putra Altar?
Saya mendapatkan kebanggaan karena melayani Tuhan, dan mengenakan
beberapa arti dari pakaian Putra Altar saat bertugas:
1. Mozeta -> Lambang dan penentu arti dari sebuah liturgi.
Sekaligus contoh yang harus ditiru umat
saat menjalani misa (ibadah).
2. Alba -> Memiliki arti "putih".Lambang kurnia dan berkat
dari Tuhan untuk kita saat bertugas.
3. Singel -> Memiliki arti pengekangan diri saat bertugas.
Siapakah pastur-pastur di Paroki yang sering bertugas bersama saya?
1. Pastur Aloysisus Supandoyo, OSC
2. Pastur Lukas Sulaeman, OSC
3. Pastur Vincencius Yulianus Yaya Rusyadi, OSC
Sekian kisah dari saya. Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar